Menurut Abdul Rohim (56 tahun) yang berasal dari Desa sukoharjo, Pati yang sekarang menjadi juru kunci makam Ki Ageng Selo (makam Ki Bagus Songgom). Nama Desa Selo berasal dari kata Susilo yang mempunyai arti utama. Sehingga Selo mempunyai jiwa sosial yang tinggi. Hal tersebut pula yang membuat Desa Selo menjadi salah satu desa yang terkenal di kabupaten Grobogan
Desa Selo adalah salah satu desa yang berada di kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Desa ini memilik 8 dusun yaitu
- Selo Krajan
- Kebondalem
- Tanen
- Kauman
- Pulo
- Plumpungan
- Ngrampakan
- Drono
Masyarakat Desa Selo mayoritas memilki pencaharian sebagai pedagang dan petani. Jenis tanaman pertanian yang ada yaitu padi, jagung, dan kacang hijau. Banyak warga Desa Selo juga memiliki ternak seperti sapi, kambing, unggas, dan burung walet. Ada juga yang beberapa sebagian home industri seperti usaha krupuk beras, ceriping, kerajinan kulit, dan usaha tahu dan tempe.
Salah satu yang sangat terkenal dari Desa Selo adalah keberadaan Makam Ki Ageng Selo sebagai objek spritual. Adanya makam ini juga merupakan cikal bakal lahirnya Desa Selo. Ki Ageng Selo menurut cerita yang berkembang di masyarakat memiliki kesaktian yang sangat luar biasa yaitu dapat menangkap petir. Para peziarah ramai berdatangan dengan tujuan mencari berkah agar permohonannya oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Ki Ageng Selo merupakan tokoh masyhur dari Desa Selo, Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan. Babad Tanah Jawa menyebut Ki Ageng Selo adalah keturunan Raja Majapahit terakhir, Prabu Brawijaya V. Ayahnya bernama Ki Ageng Getas Pandowo memiliki tujuh anak antara lain Ki Ageng Selo, Nyai Ageng Pakis, Nyai Ageng Purna, Nyai Ageng Kare, Nyai Ageng Wanglu, Nyai Ageng Bokong, dan Nyai Ageng Adibaya